Minggir, 18 mar 24 – Dalam langkah proaktif untuk memastikan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung bagi para pelajar, SMK Muhammadiyah Minggir melaksanaan program “Sekolah Ramah Anak”, yang dirancang untuk memperkuat kesadaran dan tindakan pencegahan terhadap kekerasan terhadap anak.
Mengakui bahwa kekerasan terhadap anak adalah masalah serius yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan anak-anak, SMK Muhammadiyah Minggir telah mengambil langkah proaktif untuk melawan masalah ini dengan memperkenalkan program “Sekolah Ramah Anak”.
Program ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan Kesadaran: Melalui berbagai kegiatan, seminar, dan kampanye kesadaran, kami bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada semua pihak tentang tanda-tanda kekerasan dan dampaknya terhadap anak-anak.
2. Pendidikan dan Pelatihan: Guru dan staf sekolah akan menerima pelatihan intensif dalam mengenali, melaporkan, dan merespons kasus-kasus kekerasan. Pelatihan ini akan memberikan alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk bertindak dengan cepat dan efektif.
3. Pembentukan Kemitraan: Kami akan memperkuat kerjasama dengan orang tua, komunitas lokal, lembaga perlindungan anak, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk membangun lingkungan yang mendukung dan melindungi anak-anak.
4. Mendorong Keterlibatan Aktif Anak-Anak: Melalui dialog terbuka dan program pendidikan, kami akan membantu anak-anak memahami hak-hak mereka dan memberi mereka keterampilan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka sendiri.
Program “Sekolah Ramah Anak” bukan hanya tentang mencegah kekerasan, tetapi juga tentang menciptakan budaya inklusif di mana setiap anak merasa didengar, dihormati, dan dilindungi.
Kepala SMK Muhammadiyah Minggir Edy Purwanto berkomentar, “Kami percaya bahwa setiap anak memiliki hak untuk belajar dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan mendukung. Dengan memperkenalkan program ‘Sekolah Ramah Anak’, kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan setiap anak di sekolah kami.”
Dalam kegiatan tersebut merupakan kerjasama tidak lanjut dari program SPAB yang diselenggarakan DIKPORA DIY, DP3AP2 DIY dan Plan Indonesia.
Ibu Titik dari satgas PPA Sleman meyampaikan bahwa Melalui sosialisasi ini, kita tidak hanya memberikan pemahaman kepada tenaga pendidik tentang pentingnya deteksi dini dan intervensi terhadap kekerasan, tetapi juga memberdayakan anak-anak untuk menjadi agen perubahan dalam lingkungan mereka. Dengan memberikan pemahaman tentang hak-hak mereka dan keterampilan untuk berkomunikasi dengan efektif, anak-anak menjadi lebih berdaya dalam melindungi diri mereka sendiri dan teman-teman mereka dari berbagai bentuk kekerasan. Inisiatif seperti ini menciptakan pondasi yang kuat untuk mencegah kekerasan dan mempromosikan kesejahteraan anak-anak di seluruh komunitas pendidikan.”
Dengan adanya materi ini kami paham bagiamana harus saling komunikasi yang baik dengan guru, teman agar kita bisa meraih kesuksesan bersama tanpa kekerasan; ucap Iqbal salah satu siswa peserta
Dengan langkah-langkah ini SMK Muhammadiyah Minggir mengambil peran aktif dalam melindungi anak-anak dan membentuk masa depan yang lebih aman dan lebih baik bagi generasi mendatang.