Saat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau dikenal dengan istilah COVID19 (Coronavirus Diseases-19). COVID-19 adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gelaja umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut, seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Virus yang disinyalir mulai mewabah pada 31 Desember 2019 di Kota Wuhan Provinsi Hubai Tiongkok, saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan wabah ini sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Ni Komang Suni Astini, 2020).
Mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti isolasi, social and physical distancing hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap stay at home, bekerja, beribadah dan belajar di rumah. Kondisi demikian menuntut lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi tersebut ialah dengan melakukan pembelajaran secara online atau daring.
Pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh sendiri bertujuan untuk memenuhi standard pendidikan melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dengan menggunakan perangkat komputer atau gadget yang saling terhubung antara siswa dan guru. Melalui pemanfaatan teknologi tersebut pembelajaran bisa tetap dilaksanakan dengan baik. Dengan adanya teknologi informasi ini diharapkan pembelajaran bisa berjalan dengan baik mengingat masyarakat Indonesia saat ini mayoritas sudah menggunakan internet, seperti yang dijelaskan dalam penelitian We Are Sosial, “Digital Reports 2020” yang dirilis pada akhir bulan Januari 2020 yang menyatakan hampir 64% penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan jaringan internet.
Beberapa teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di antaranya dengan menggunakan e-learning. E-learning merupakan inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam penyampaian materi pembelajaran, tetapi juga perubahan dalam kemampuan berbagai kompetensi peserta didik. Elearning adalah suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet atau media jaringan komputer lainnya yang bisa diakses kapan pun dan di mana pun. Pada masa pandemi COVID-19 ini e-learning digunakan oleh semua tingkat pendidikan, baik TK, SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi dengan harapan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. (Ni Komang Suni Astini,2020).
Para peneliti mempelajari kemampuan Negara dan penduduknya beradaptasi dengan pemggunaan teknologi pembelajaran jarak jauh, penggunaan platform yang tersedia dengan dukungan pemerintah, seperti aplikasi portal online, sekolah TV serta penggunaan aplikasi yang tawarkan di internet seperti Zoom, Slack dan Google Meet, Edu-Page. Hasilnya terkonfirmasi bahwa transisi cepat ke bentuk pendidikan online berjalan dengan sukses dan pengalaman yang diperoleh dapat digunakan di masa depan. Pengalaman dan studi bisa bermanfaat bagi negara lain itu belum menemukan cara transisi.Seiring dengan perkembangan teknologi pembelajaran ini, maka pembelajaran jarak jauh berbasis internet, disukai oleh generasi Z. Generasi ini sering disebut juga generasi internet atau digital natives, merupakan anak – anak yang lahir pada tahun 1995 – 2009, generasi ini lahir pada jaman teknologi yang sudah semakin canggih sehingga gaya belajarpun berbeda. Gaya belajar anak generasi Z yaitu menyukai format audio – visual, bergantung pada teknologi, mudah memahami contoh yang lebih akurat, konkret, fakta dan bermanfaat sehingga agar tujuan dari pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik maka salah satu inovasi yang dapat dilakukan menggunakan media pembelajaran yaitu video pembelajaran. Selain itu sudah banyak sekali penelitian yang mengatakan bahwa video pembelajaran efektif digunakan dalam proses pembelajaran bagi anak generasi Z.
Sumber : https://www.kompasiana.com/